JATIMPLUS.COM – Perayaan Natal memberikan dorongan positif bagi industri perfilman global, dengan bioskop kembali dipadati penonton selama musim liburan akhir tahun. Sejumlah film besar mencatatkan pendapatan signifikan, dipimpin oleh Avatar: Fire and Ash karya sutradara James Cameron, sebagaimana dilaporkan Variety, Sabtu (27/12/2025).
Film ketiga dari waralaba Avatar tersebut berhasil meraih pendapatan sebesar US$24 juta atau sekitar Rp402,5 miliar hanya pada Hari Natal. Capaian itu menempatkan Avatar: Fire and Ash di posisi teratas box office dan mengukuhkan dominasinya selama periode liburan.
Pencapaian tersebut semakin memperkuat peluang film ini untuk bertahan kuat hingga akhir tahun dan kembali mengejar pendapatan miliaran dolar, mengikuti kesuksesan dua film Avatar sebelumnya. Pada pekan pembukaannya, Avatar: Fire and Ash mencatat pendapatan sebesar US$88 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.
Selama akhir pekan libur Natal, film ini diproyeksikan mengantongi pendapatan antara US$75 juta hingga US$80 juta, atau setara Rp1,2 triliun sampai Rp1,3 triliun. Film ini memang didukung biaya produksi besar yang mencapai US$350 juta (sekitar Rp5,8 triliun), ditambah anggaran promosi sekitar US$150 juta (sekitar Rp2,5 triliun).
Hingga saat ini, Avatar: Fire and Ash telah mengumpulkan pendapatan sebesar US$153 juta di pasar domestik Amerika Utara dan US$544 juta secara global, atau setara lebih dari Rp9 triliun. Capaian tersebut menunjukkan antusiasme tinggi penonton terhadap kelanjutan kisah epik Pandora.
Film ini melanjutkan perjalanan Jake Sully dan Neytiri yang kini dihadapkan pada ancaman baru setelah konflik besar sebelumnya. Bahaya tidak hanya datang dari manusia, tetapi juga muncul dari perpecahan internal di antara klan Na’vi.
Ketegangan memuncak dengan kemunculan klan api yang keras dan agresif, dikenal sebagai Ash People. Keberadaan klan tersebut memicu konflik baru yang mengancam keseimbangan alam Pandora.
Dalam upaya memahami dan menghentikan konflik, Jake dan keluarganya harus menjelajahi wilayah Pandora yang lebih ekstrem, termasuk lanskap vulkanik dengan lingkungan yang berbahaya. Sementara itu, Neytiri berjuang menghadapi trauma masa lalu, dan anak-anak mereka mulai mempertanyakan identitas serta peran masing-masing di tengah perang yang semakin kompleks.
Di sisi lain, manusia kembali mencoba memanfaatkan konflik antarklan demi kepentingan mereka sendiri. Ketika api kemarahan dan abu kehancuran menyebar, Jake dihadapkan pada pilihan sulit antara melindungi keluarganya atau berusaha mempersatukan Pandora yang terpecah.
Melalui kisah penuh aksi dan visual spektakuler, Avatar: Fire and Ash mengangkat tema tentang kehilangan, balas dendam, serta konsekuensi panjang dari kekerasan dan konflik, sekaligus menegaskan posisi Avatar sebagai salah satu waralaba paling berpengaruh dalam sejarah perfilman modern. (XTK)




