BisnisUmum

PGN Genjot Pemanfaatan Gas Bumi Prioritas, Target Swasembada Energi Nasional 2025

399
×

PGN Genjot Pemanfaatan Gas Bumi Prioritas, Target Swasembada Energi Nasional 2025

Sebarkan artikel ini
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari

JATIMPLUS.COM – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tengah berupaya keras menjadikan gas bumi sebagai energi prioritas nasional, selaras dengan target bauran energi nasional yang menargetkan 22% gas bumi pada 2025. Langkah ini diambil untuk mewujudkan swasembada energi dengan memanfaatkan gas bumi, sumber energi fosil yang menghasilkan emisi lebih rendah dibandingkan bahan bakar lainnya.

Menurut Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, perusahaan telah menyusun strategi prioritas untuk lima tahun ke depan, termasuk pembangunan infrastruktur baru untuk memastikan penyaluran gas bumi dan manfaat dekarbonisasi. “Terdapat porsi yang cukup besar bagi gas bumi untuk dimanfaatkan sebagai energi prioritas,” ujarnya dalam Energi Mineral Festival 2025.

Salah satu fokus utama PGN adalah ekspansi jaringan gas (jargas) rumah tangga. Peningkatan jumlah pelanggan jargas diharapkan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar beremisi tinggi seperti LPG dan minyak tanah. Rosa menjelaskan, jika PGN berhasil mencapai 1 juta sambungan rumah (SR), potensi penurunan emisi karbon mencapai 380 ribu ton CO² pada tahun 2034. Hingga akhir 2024, PGN telah menghubungkan lebih dari 815.000 rumah tangga dengan total panjang pipa jargas mencapai 20.000 km. “Kami memiliki target menambah sekitar 450 ribu sambungan rumah tangga sampai lima tahun mendatang,” tambahnya.

Selain jargas, PGN juga mengembangkan biomethane, produk energi terbarukan yang dihasilkan dari limbah pertanian seperti sawit, jerami, dan kotoran hewan. Biomethane ini rencananya akan diinjeksikan ke dalam jaringan pipa gas bumi yang sudah ada. “Rencananya Biomethane ini akan on stream di tahun 2027 sebagai bagian dari inisiatif untuk Net Zero Emission,” kata Rosa.

PGN juga mengambil langkah strategis dengan merambah bisnis turunan gas bumi dan energi hijau, seperti amonia dan hidrogen (H2). Mengingat ini merupakan area bisnis baru, PGN memilih model kemitraan. “Dengan partnership yang baik, banyak teknologi yang menarik untuk diterapkan dan memastikan mitigasi risiko ketika memasuki bisnis baru,” jelas Rosa.

READ  Menteri PU Tinjau Kerusakan Gedung DPRD Kota Kediri, Bahas Opsi Relokasi

Untuk memperluas utilisasi gas bumi, PGN juga tengah mengembangkan proyek-proyek lain, termasuk pembangunan Pipa Tegal – Cilacap dan rencana pembangunan LNG storage serta regasifikasi di Pulau Jawa. PGN juga berupaya menyalurkan pasokan LNG dari Indonesia bagian timur ke pelanggan, terutama di Pulau Jawa yang memiliki permintaan tinggi. Sementara itu, Compressed Natural Gas (CNG) diprioritaskan untuk disalurkan ke sektor Horeka (hotel, restoran, dan café), UMKM, dan kebutuhan komersial lainnya.

“Apabila pemanfaatan gas bumi dalam bentuk CNG maupun LNG dikombinasikan, akan membantu pemerintah untuk menurunkan level subsidi,” ujar Rosa, menyoroti potensi dampak positif terhadap anggaran negara.

PGN optimis bahwa investasi dalam pemanfaatan gas bumi sejalan dengan visi pemerintah untuk energi bersih. Perusahaan melihat kebutuhan energi akan terus meningkat, dan gas bumi sebagai energi transisi memegang peran penting dalam mendukung keberlanjutan. “Visi PGN adalah memainkan peran sebagai penyedia gas bumi sebagai energi transisi untuk bumi yang berkelanjutan. Kami memastikan gas bumi yang ramah lingkungan dapat disalurkan kepada pelanggan mulai dari industri hingga rumah tangga,” pungkas Rosa, menegaskan komitmen PGN terhadap masa depan energi Indonesia (SIV)